Tittle : Bubble Love
Author : Oktavi
Park (@oktaaavi & Oktavia Tri Andani)
Cast : - Oh Sehun
- Krystal
Jung
- Oh Sejun
(OC)
- Do
kyungsoo
Other
cast : - All member EXO
- Keluarga
Oh
- Manager
Hyung
Genre : Romance,
Sedikit kekerasan, Sad Story, happy end (Tentuin sendiri aja)
Rating : Pg-13
(menurut autthor)
Length : Oneshoot
Disclaimer : Oh
Sehun dan Krystal Jung milik kedua orang tuanya, Tuhan, dan SM Entertaiment.
Tapi, Oh Sejun itu milikku dan temanku. Ini adalah FF pertama yang berani aku publish.
Karena, aku sebenarnya buat ff sebagai karya tertutup
*cumabuattemenaja. Oiya, disini aku buat, hyungnya Sehun itu setahun lebih tua. padahal kan 3 tahun lebih tua *namanya
aja FanFiction, Thor*. Udah ya,
sekian dulu dari nae. Anyeong!
Author’s
note : Halo
readers, aku nulis FF ini buat lomba. Sebenarnya, aku bukan penulis pemula. Aku
punya 2 novel yang belum selesai dan banyak FF yang aku buat sendiri atau sama
temenku. Kalo mau plagiat, gapapa. Asalkan, tidak terlalu memplagiat atau nama
lainnya “Cuma cari ide terus digabungin sama pemikiran sendiri”. Mohon
partisipasinya juga ya (mohon dicoment). Aku nulis juga sebenarnya gak disetujui. Tapi gakpapa lah.
Let’s Enjoy #itulahhidup
TYPO
bertebaran, gak sempet buat poster, have fun :)
ini anak juga pinter buat ff, biasanya kalo buat bareng sama author fb: Alya, twitter : @alyaridho9
_-***-_ _-***-_
_-***-_ _-***-_
Bubble Love
Pagi
ini, semua member EXO-K sedang berlatih untuk persiapan konser comeback EXO-K.
Semua berlatih guna mengompakkan performer mereka. Itu juga yang membuat mereka
kelelahan. “Hufffttt, melelahkan sekali. Kyungsoo hyung, bisakah kau
menemaniku? Aku ingin membeli bubble tea.”
Bubble Tea, minuman kesukaan Sehun.
Ia tak bisa lepas dari minuman itu. Tapi, sampai saat ini, dia belum bisa
menemukan bubble tea paling enak yang pernah ia minum. Ia merasa rasanya sama
saja. “Oiya, aku mempunyai teman pemilik cafe. Bubble teanya sangat enak. Ayo
kuantar kesana.” Kyungsoo dan Sehun lekas membersihkan badannya yang penuh
dengan keringat dan segera berpakaian rapi. Tak lupa, mereka menggunakan topi,
kacamata, dan masker guna penyamaran mereka.
“Suho Hyung, aku dan Kyungsoo hyung
ingin pergi membeli bubble. Nanti katakan pada manager hyung, aku dan Kyungsoo
hyung pergi berjalan-jalan sebentar.” Sehun berpamitan pada sang leader, Suho.
--Skip--
[luhan
pov.]
“Tolong 2 bubble tea, Taro dan
capuchino.” Pintaku. Ya, aku sangat menyukai bubble tea, apalagi rasa taro.
Sedangkan Kyungsoo hyung suka bubble tea rasa capuchino. Aku heran dengan
kyungsoo hyung. Sedari tadi, ia menatap yeoja yang mengantarkan pesanan itu.
“Hyung, hyung kenapa? Kok senyum-senyum sendiri melihat yeoja itu.” Tanyaku
pada Kyungsoo hyung. Aku bingung, apakah jiwanya masih utuh atau sudah
berkurang.
“Tak apa, aku senang melihatnya.
Entah dia masih mengenalku atau tak.” Kyungsoo Hyung menjawab pertanyaanku
tanpa memalingkan pandangannya terhadap yeoja itu. “Ini pesanan anda, semuanya
10.000 won.” Yeoja itu mengantarkan pesanan kami. Saat yeoja itu hendak
kembali, Kyungsoo Hyung menahan tangannya.
“Maaf, saya harus bekerja.” Wajah
yeoja itu tampak sedikit kebingungan. Ia menatap mata Kyungsoo hyung
dalam-dalam agar melepaskan tangannya. Tapi, Kyungsoo hyung malah tersenyum.
“Kau melupakanku, Krystal jung?” Kyungsoo hyung melepas kacamatanya. Itu
membuat yeoja itu terbelalak. Ia seperti tak percaya siapa yang ada di
depannya.
“Kau? Do Kyung∙∙∙” Belum
menyelesaikan kalimatnya, aku dan Kyungsoo hyung reflek menutup mulutnya. Apa
jadinya nanti bahwa orang tau kami ada di cafe ini. “Kya! Ini tempat umum, kau
jangan seperti saat kita SMA dulu, Krys.” Kyungsoo hyung terlihat senang.
Ternyata, yeoja itu adalah teman SMA Kyungsoo hyung. Kurasa, ia seumuran
denganku.
[Krystal
pov.]
“Kau? Do Kyung∙∙∙” Jujur saja, aku
tak percaya bisa berdiri dihadapan dua orang yang terkenal ini. Dan salah
satunya, adalah Do Kyungsoo, sahabatku saat SMA dulu. Belum aku menyelesaikan
kalimatku, mereka berdua menutup mulutku dengan tangannya. “Kya! Ini tempat
umum, kau jangan seperti saat kita SMA dulu, Krys.” Kyungsoo pun kembali
tersenyum padaku. Senyuman yang sudah lama ingin kulihat lagi secara langsung.
Kami memang sangat susah untuk bertemu karena kesibukannya.
“Mianhe, Kyung. Aku merindukanmu.
Kau sih, tak pernah main kerumahku. Appa dan Eommaku juga merindukanmu.” Aku
sangat senang bertemu kembali dengan Kyungsoo, terlebih lagi dia datang dengan
si Maknae itu. Dia sangat manis jika dilihat dari dekat.
“Oiya, kenalkan, ini dongsaeng
kesayanganku, Sehun. Kau pasti mengenalnya” Kyaaaa! Dia akhirnya mengenalkanku
dengan Sehun. Siapa yang tak mengenal Oh Sehun? Sungguh, dia sangat tampan.
“Anyeong, Oh Sehun imnida.” Sapanya. Jujur saja, dia lebih tampan dari Oh Sejun,
hyungnya. “Oh, Anyeong. Krystal Jung imnida. Senang berkenalan denganmu.” Dia
juga lebih ramah dari Sejun. Ya, Sejun adalah temanku. Tapi, aku tak pernah
kenal dengan Sehun. Dia tak pernah mengenalkanku dengan Sehun.”Aku harus
bekerja, sampai jumpa lain waktu.” Karena aku harus bekerja, aku pergi
meninggalkan mereka berdua. jujur saja, perasaanku saat ini senang sekali.
[Kyungsoo
pov.]
Aku tak pernah melihat senyum tulus
dari Sehun ini. Kurasa, ia punya ketertarikan. Memang dari dulu, aku berniat
mencarikan jodoh untuknya. Dan aku mencoba menjodohkan Krystal dan Sehun.
Karena aku tau, Krystal dari semenjak debut, dia selalu menanyakan kabar Sehun.
“Hyung, yeoja ini sangat cantik.
Bisakah kau membantuku mendapatkannya?” Bingo! Rencanaku sungguh berhasil. Dia
benar-benar tertari pada Krystal. Ya, sebagai hyungnya, aku harus memberi
kebahagiaan pada dongsaengku ini. Karena sebenarnya, dia jarang mendapatkan
kasih sayang dari Oh Sejun, hyungnya sendiri.
“Tentu saja, aku akan membantumu.
Cepat habiskan bubble mu, Suho Hyung dari tadi menyuruh kita pulang.” Ajakku.
Setelah rencana awalku mengenalkannya pada Krystal berhasil. Tapi, setelah ini,
aku akan mencoba melepaskannya sendiri. mungkin, orang lain mengatakan bahwa
Sehun itu buruk dalam percintaan. Tapi, berkat Luhan hyung yang memberitahu
tentang berpacaran, Sehun itu termasuk orang yang romantis, meskipun tak
seromantis Chanyeol.
--2
hari kemudian—
[author
pov]
Hari ini, Sehun sedang
berjalan-jalan membeli bubble tea. Kali ini dia membelinya sendirian. Ia hanya
menggunakan Topi dan kacamata hitam. Setelah ia membeli bubble tea, ia
berjalan-jalan menghirup udara segar.
“Kyaaaa!
Itu Sehun EXO. Hyaaaaaaaaaaaaaa” Seru salah seorang fans. Tak lama kemudian,
banyak orang sedang berlari dan menyerbu Sehun untuk sekedar melihat idolanya
ataupun meminta tanda tangannya.
‘Jleb’
Seorang namja menarik tangan Sehun
sambil berlari. Mereka terus berlari untuk mencari tempat yang aman dari
kejaran fans yang mengerumuni Sehun tadi. Akhirnya, mereka pun berhasil bersembunyi
di gang yang sempit.
‘PLAK’
Namja itu menampar Sehun. Sehun yang
masih menunduk langsung mendongakkan kepalanya. “Kau, Paboya. Kenapa kau
berjalan-jalan seperti itu? Kau ini seorang bintang, Pabo.” Ya, dialah Sejun.
Hyung Sehun yang lebih tua setahun darinya. Sejun memang orang yang keras, dia
juga sering menampar, menendang, ataupun memukul Sehun.
“Mianhae hyung, aku tadi hanya
membeli Bubble Tea. Lalu aku berjalan kembali ke dorm, itu saja.” Sehun tak
berani menatap hyungnya itu. Benar saja, sebuah tendangan kembali Sehun rasakan.
Sehun yang sudah terbiasa mendapatkan itu semua masih saja terus menunduk.
Saat
Sejun kembali ingin menampar Sehun, ada tangan yang mencoba menahan tangan
Sejun. “Kau, Oh Sejun-ssi. Apa yang kau lakukan pada Sehun? Kau tak punya hati,
Sejun-ssi.” Krystal datang untuk membantu Sehun. Sebenarnya, Oh Sejun itu
adalah sahabat Krystal, tapi hubungan mereka semakin memburuk tiap pertemuan
mereka.
“Krystal?
Apa yang kau lakukan? Pergi dari sini.” Sehun menatap Krystal dalam-dalam.
Menyuruhnya agar dia segera pergi dari sini. “Ayo Sehun, kita pergi bersama
saja. Kuantar kau ke Dorm EXO” Ia berjalan sambil memapah Sehun yang tadi juga
sempat ditendang oleh Sejun. Krystal menatap tajam Sejun. Menatap seolah-olah
menyuruhnya segera pergi. Tak lupa, ia pun mengirim sebuah pesan singkat pada
Sejun agar bertemu di Cafe milik Krystal nanti Sore.
[Sehun
Pov.]
“Krytal, Gomawo telah membantuku.”
Aku mencoba mencairkan suasana yang canggung ini. Krystal Jung, dia mengenal
Hyungku. Aku tak tahu bagaimana dia bisa mengenal Hyungku. “Sehun, ini sudah
sampai. Masuklah.” Pintanya. Tapi, aku bingung bagaimana nanti para hyungku
bertanya kenapa wajahku seperti ini. Karena tamparan Sejun Hyung yang sangat
keras tadi, membuat bibirku berdarah.
“Kumohon,
kau masuk dulu. Aku tak tahu apa yang akan aku katakan pada semua hyungku.
Jebal!” Aku memohon pada Krystal. Akhirnya, dia pun mau menerima ajakanku masuk
ke dalam dorm EXO.
“Anyeonghasseo.”
Sapaku yang masih dipapah oleh Krystal. Kyungsoo hyung yang melihatku langsung
berteriak yang menyebabkan semua member EXO menuju ruang tamu. “Kau kenapa Sehun?
Kau habis berkelahi?” Tanya Kyungsoo Hyung. Aku pun hanya menggeleng. Badanku
terasa sangat sakit.
Kyungsoo
hyung pun menatap Krystal. Seolah-olah menanyakan apa yang terjadi. “Krystal,
ikut aku sebentar.” Pinta Kyungsoo Hyung. Sepertinya ia akan menanyakan apa
yang terjadi padaku.
[Kyungsoo
pov.]
Aku membawa Krystal ke teras dorm.
Aku heran kenapa dia bisa datang kemari dengan keadaan Sehun yang terluka itu.
“Sebenranya, apa yang terjadi Krys?” tanyaku pada Krystal. Krystal terlihat
sedikit menahan amarahnya. “Sejun kembali menganiaya Sehun. Untung saja aku
melihatnya.” Benar yang kuduga. Pasti ini ulah Sejun. Aku masih tak tahu jalan
pikiran Sejun. Dia selalu saja menganiaya Sehun. “Kau, masih berhubungan dengan
Sejun?” tanyaku tiba-tiba. Krystal tampak terkejut dengan pertanyaanku ini.
“M..masih, aku masih berhubungan
dengannya. Tapi aku berniat memutuskanya nanti.” Itulah yang diutarakan
Krystal. Aku juga bingung kenapa ia bisa masih bisa bertahan dengan Sejun
selama hampir dua tahun. “aku akan menemanimu menemui Sejun. Aku ingin meminta
penjelasan kenapa ia menganiaya Sehun lagi.” Krystal pun mengangguk tanda
setuju. Tak lama kemudian, ia berpamitan pulang kepada seluruh member. Kurasa,
dia masih mengkhawatirkan Sehun.
--Skip--
[Author
pov]
Krystal kembali menuju cafe
miliknya. Tentu saja bersama Kyungsoo. Tapi, Kyungsoo duduk dimeja semdiri.
Kali ini, dia menggunakan penyamaran yang sangat simple. Tapi cukup untuk tidak
dikenali para fans.
Sejun pun akhirnya datang. Krystal
menatap mata Sejun dalam-dalam. Tak ada banyak pembicaraan diantara mereka.
“Kenapa kau mengajakku kemari?” Sejun membuka percakapan. Wajahnya tampak
tenang. Tak ada rasa bersalah sama sekali.
“Aku
ingin kita mengakhiri hubungan ini. Aku sudah muak denganmu. Semenjak kita satu
kelas dulu, sifatmu yang lembut itu berubah. Aku sudah muak denganmu.” Krystal
tanpa pikir panjang pun langsung mengutarakan semua. Kyungsoo yang tak jauh
dari meja itu pun terbelalak. Pasalnya, ia jarang sekali melihat Krystal yang
seperti itu seperti itu. Kyungsoo menghela napas panjang.
“Kau
ingin mengakhiri ini? Aku juga ingin sebenarnya. Aku merasa sudah tidak ada
kecocokan diantara kita. Pasti kau kemari mengajak seseorang bukan? Heollll,
pasti itu Kyungsoo. Dimana dia?” Perkataan Sejun itu membuat Kyungsoo geram.
Memang, sejak mereka kelas XII, Sejun tampak berubah drastis. ia bersikap
kasar, dingin, dan keras kepala. Kyungsoo juga sering melihat Sehun memar-memar
saat mereka masih trainee.
[Kyungsoo
pov.]
Sejun membuatku geram. Tanpa basa
basi, aku langsung menghampiri Sejun yang masih dengan santainya tanpa rasa
bersalah menatapku remeh. Aku menggebrak meja yang ditempati Krystal dan Sejun.
Alhasil, banyak mata tertuju pada kami. Entah mereka mengenaliku atau tidak.
Yang penting, aku harus bisa mendapat jawaban kenapa dia selalu menganiaya
Sehun. Dia juga selalu menganiaya Sehun saat management kami telah
mengkonfirmasi tentang acara penting EXO. Sepertinya, dia mempunyai tujuan
sendiri.
“Aku sudah mengira, kau pasti
kesini, pengecut.” Apa? Dia mengataiku pengecut? Dasar namja kurang ajar.
Padahal saat SMA dulu, dia selalu meminta bantuanku. Dan sekarang dia
mengataiku pengecut? “Bukannya kau yang pengecut, OH SEJUN? Kau selalu
menganiaya adikmu sendiri saat kami sudah mempunyai Schedule penting. Adikmu
itu seorang bintang. Kau sendiri bahkan tak menyukainya.” Aku sedikit
menekankan saat aku menyebut namanya. Tentu saja, banyak orang yang menatap
kami. Beberapa ada yang berbisik. “Dia seperti D.O EXO dan hyungnya Sehun.
Tapi, bukankah D.O oppa orang yang ramah dan lembut?”
Tak lama kemudian, Suho hyung datang
bersama manager Hyung. Ia yang mengetahui aku sudah mendidih seperti ini,
langsung menahanku. Manager hyung terlihat tampak marah. “Kau selalu saja
membuat Sehun seperti itu. Hyung macam apa kau ini?” Manager hyung akhirnya
buka suara. Suho hyung segera mengajakku ke mobil guna pergi dari tempat ini.
“Kyungsoo-ya, kenapa kau
melakukannya? Aku tau kau sangat marah. Tapi, bagaimana jika para fans dan
media tau tentang ini? Kau juga harus mementingkan agensimu daripada emosimu.
Lebih baik kau merusak seluruh dorm daripada seperti ini.” Perkataan Suho hyung
membuatku merasa sedikit lebih tenang. Aku hanya bisa menatapnya sendu. Aku
sudah kehabisan kata-kata. “Sekarang, kita pulang. Manager hyung akan menyusul
nanti. Kurasa, manger hyung akan menunda comeback ini.” Tentu saja manager
hyung akan menundanya. Keadaan Sehun begitu menyedihkan. Andaikan saja Sehun
itu dongsaengku. pasti dia akan hidup bahagia.
[Sejun
pov.]
Aku merasa bersalah. Sampai-sampai,
manager dari EXO pun angkat tangan. Krystal pun pergi meninggalkanku. Sendiri,
tanpa ada seseorang yang menyayangiku. Appa dan eomma juga lebih membanggakan
Sehun. Menyekolahkannya di School of Performing Art. Sedangkan aku, meminta
melakukan sesuatu saja tak akan dituruti. Mereka selalu menyuruhku untuk
beristirahat dan minum obat. Aku juga ingin seperti Sehun. Menjalani semua
impiannya. Melakukan apapun yang ia mau tanpa harus mengalami sesuatu.
Benar saja, aku merasa sangat pusing
saat ini. Kurasa, penyakitku kembali kambuh. Aku tak tau bagaimana aku selalu
seperti ini. Aku juga mempunyai alasan kenapa aku sering menganiaya Sehun. Aku
berharap, Sehun tak manja lagi. Sehun tak bergantung padaku. Jujur saja, aku
dan Sehun itu sangat dekat. Ia selalu manja jika denganku. Tapi saat ini, aku
tak bisa menjaga Sehun. Yang kulakukan saat ini adalah, bagaiman cara Sehun
agar bisa membenciku. Aku harus bisa membuat diriku itu orang yang jahat. Itu
kulakukan agar Sehun bisa membenciku. Tapi, rasa sayangku pada Sehun tak akan
berubah. Karena Sehun, adalah dongsaengku yang paling berharga yang sangat
kusayangi.
[author
pov.]
Pagi ini, EXO-M berkunjung ke Korea.
Mereka telah mendengar bahwa comeback EXO-K ditunda. Mendengar kabar itu, EXO-M
pun langsung pergi ke Korea. Mereka pun bertanya-tanya kenapa konser comeback
itu harus ditunda. Padahal, untuk album dan semuanya sudah dipersiapkan
matang-matang.
Tak lama, mereka pun sampai di dorm
EXO. Semuanya tampak kebingungan kenapa Kyungsoo, Suho tak ada di dorm.
Padahal, hari ini mereka juga mempunyai jadwal latihan. “Dimana manager hyung?”
Kris angkat bicara. Biasanya, jika EXO-M datang, ia akan ada di dorm. “Oh,
manager hyung ada di kantor. Entah menemui siapa, kami juga tak tau.” Jawab
Chanyeol dengan senyum indahnya itu. “Baekhyun, kemana Sehun? Bukannya kau
bilang yang tak dirumah hanya Suho, Kyungsoo? Diman Sehun?” Tanya Luhan.
Baekhyun pun terdiam sambil menatap Chanyeol dan Kai. Ia takut jika Luhan
mengetahui Sehun seperti itu, dia akan bersikap lebih parah daripada Kyungsoo.
“Palli, dimana Sehun?” Luhan menatap
mereka curiga. Akhirnya, Kai pun angkat bicara. “Eummm, itu, eumm, Sehun sedang
berada di kamar. Dia sedang beristirahat, Hyung.” Jawab Kai. Luhan menatapnya
semakin curiga. Tanpa basa-basi, Luhan pun memasuki kamar Sehun. Benar saja,
Luhan pun berteriak melihat Sehun seperti itu. Mendengar Luhan berteriak, semua
member yang ada pun langsung memasuki kamar Sehun yang dibilang cukup luas.
“Sehun-ah, kau kenapa eoh? Kau kan
mau konser, kenapa seperti ini?” Luhan menangis melihat keadaan Sehun.
Bagaimana tidak? Wajah Sehun banyak luka memar. Kakinya diperban karena
terkilir. Tao dan Lay pun juga ikut menangis. “Sudah Hyung, aku tak ada
apa-apa. Kau jangan cemaskan aku.” Sehun merubah posisinya yang semula
berbaring berusaha untuk duduk. Tentu saja, ia kesusahan untuk duduk karena
perutnya yang sakit akibat tendangan Sejun. “Awww, Appo” rintih Sehun pelan.
Tapi, cukup bisa didengar oleh Luhan yang ada disampingnya.
Luhan merasa ikut kesakitan. Memang,
dia adalah member yang tak bisa tenang jika ada dongsaengnya terluka. “Kenapa
Sehun? Kalau kalian tak menjawab, aku akan lebih marah.” Chen pun juga angkat
bicara. Baekhyun meminta persetujuan Sehun untuk memberitahunya. Sehun pun
mengangguk tanda setuju. “Sejun kembali menganiaya Sehun. Dia dianiaya saat
membeli Bubble. Untung saja, temannya datang dan membawanya kembali ke dorm.”
Baekhyun menjelaskan apa yang terjadi. Xiumin yang semula tenang, akhirnya
memuncak. Memang, ia dari dulu tidak suka dengan Sejun yang selalu menganiaya
Sehun.
“Yang benar saja, apakah dia tak
mempunyai perasaan eoh? Hyung macam apa dia itu?” Xiumin sangat marah. Sebagai
yang tertua, ia merasa sangat bersalah juga. Tapi apa yang bisa ia lakukan. Ia
berada di China saat itu.
‘Ting Tong’
“Biarkan aku saja yang membuka
pintu” Baekhyun pun menawarkan diri. Lainnya mengangguk setuju. Semua terlihat
sedih melihat Sehun yang seperti ini. Sehun yang biasanya ceria dan sekarang
terbaring lemah di kamarnya.
[Krystal
pov.]
Tak lama setelah menekan bel,
seseorang membukakan celah diantara pintu. Dan itu adalah Baekhyun. “Nuguseyo?”
Tanya Baekhyun. Ia melihatku secra teliti. Mungkin, ia kira aku adalah fans
yang tau kejadian itu. “Aku...” belum menyelesaikan kalimatku, seseorang memanggilku.
“Krystal-ah, apa kau ingin mengunjungi Sehun?” Benar, Kyungsoo ada di
belakangku. Tanpa menunggu lama, Baekhyun pun membuka pintunya. “Mianhae,
kukira kau Ssesaeng fans.” Baekhyun pun meminta maaf. “Dia temanku, Baek. Cepat
kita masuk sebelum ada orang yang melihat kita” Ajak Kyungsoo. Kami bertiga pun
segera masuk ke dorm EXO.
“Kau dari mana Kyung? Sendirian?”
tanyaku memecahkan situasi. “Oh, aku habis dari kantor, Krys. Kau juga habis
darimana?” Kyungsoo menanyaiku balik. “Habis dari Hatimu, hahah” jawabku
menggoda Kyungsoo.
Baekhyun
yang mendengar percakapan kami tertawa kecil. “Ehem ehem. Aduh, aku kesedak
eyeliner.” Kami yang ada dibelakang Baekhyun pun tertawa ria. Kyungsoo langsung
menepuk bahu Baekhyun. “Hey, incaran Sehun eoh. Kau ini.” Kyungsoo berbisik.
Tapi, aku masih bisa mendengarnya.
[Sehun
pov.]
Aku merasa kesepian saat ini.
Meskipun member EXO-M ada di dorm, tapi aku tetap saja merasa kesepian. Aku
merindukannya, aku merindukan Krystal. Yeoja yang kutemui beberapa hari lalu.
Yeoja itu baik sekali, aku bisa merasakan aura nya saat disisiku.
“Sehun-ah, aku kenapa? Kau
melamunkan apa?” Luhan hyung merusak lamunanku saja. Wajahnya terlihat panik.
Kulihat, para member itu sudah tertidur. Mungkin akibat perjalanan jauhnya itu.
Termasuk Chanyeol hyung dan Kai. Kalau mereka, bukan karena perjalan jauh,
tapi, hobi mereka adalah tidur. “Ani hyung, aku tak melamunkan apa-apa. Hyung,
aku ingin kedepan.” Pintaku. Luhan Hyung langsung membantuku untuk berdiri dan
memapahku hingga keruang tengah.
Dia tuang tengah, aku melihat
seorang yeoja berambut panjang tengah duduk bersama Kyungsoo hyung dan
Baekhyun. Pasti itu Krystal. “Sehun-ah? Kenapa kau kemari? Kau masih sakit
bukan?” Kyungsoo hyung bertanya tiba-tiba. Alhasil, Baekhyun hyung dan Krystal
langsung menengok ke arahku.
“Aku
bosan hyung, aku ingin Bubble Taro.” Runtukku. Berharap mereka bisa
membelikanku bubble itu lagi. “Kau ingin Bubble? Aku kemari membawa beberapa
bubble tea.” Sambung Krystal. Mwo? Bubble? Dia datang tepat waktu. “Hyung,
bantu aku duduk dong. Apa kita akan berdiri seperti ini terus?” Tanyaku pada
Luhan Hyung. Mungkin ia terlalu mengantuk hingga ia lupa.
“Gomawo
hyung. Oiya, sejak kapan kau kemari Krys?” tanyaku mencairkan suasana. Kyungsoo
hyung dan Baekhyun hyung terkekeh kecil melihatku. Entah apa yang mereka
tertawakan. “Kyungsoo-ya, bukannya kita mau latihan vokal? Kajja kekamarku
saja. Oiya, Luhan Hyung kau mau ikut? Ayo hyung.” Aku bisa melihat Baekhyun
hyung mengkode Luhan Hyung agar ikut bersamanya. Benar saja, Luhan hyung
mengiyakan ajakan mereka. Dan membiarkanku berdua dengan Krystal.
“Kau,
suka bubble tea?” Krystal membuka pertanyaan. Senyumannya membuatku terpesona.
“Oh, heum. Aku sangat suka.” Balasku singkat. “Euhmm, kudengar kau suka rasa
taro. Ini aku membawakan bubble rasa Taro untukmu.” Senyuman itu lagi. Ia
seperti menghipnotisku melalui senyumannya itu.
--SKIP—
[author
pov.]
Keadaan Sehun semakin hari semakin
membaik. Ia sudah bisa kembali berlatih. Dan tentu saja ia juga semakin dekat
dengan Krystal. Dan kali ini, Sehun berniat untuk mengajak Krystal
berjalan-jalan.
“Yeoboseyo.
Krystal-ah”
“....”
“Ani,
aku mau mengajakmu jalan-jalan hari ini. Eottae?”
“....”
“oh,
geurae. Di cafemu jam 4 ne?”
“....”
“ne,
anyeong”
Kyungsoo dan Baekhyun pun tersenyum
melihat dongsaengnya itu. Kyungsoo merasa ia berhasil menjodohkan Sehun dan
Krystal. “Kau berhasil Kyung. Tak lama lagi, mereka akan jadian. Hahaha.”
Celoteh Baekhyun. Kyungsoo pun hanya terkekeh kecil.
“Suho hyung, nanti aku akan pulang
malam. Kau tak usah menungguku.” Izin Sehun terhadap sang leader. “Kau mau
kemana eoh?” Tanya Kai penasaran. Memang tak biasa Sehun pulang hingga malam.
“Aku? Ehmm, itu. Aku..” Bingo! Sehun tak tau alasan apa yang harus ia gunakan.
Baekhyun memanfaatkan kesempatan itu untuk menggoda Sehun. “Pasti kau mau
kencan. Wahh, dongsaengku ini sudah punya yeoja. Hahaha.” Mendengar celotehan
baekhyun itu, semua member tertawa. Itu membuat Sehun semakin salah tingkah dan
malu. “Euhmmm, itu, bukan.” Sehun semakin bingung untuk menjawabnya.
“Sudahlah, kau ingin keluar kemana?
Jika kau jujur, kami akan memberimu izin.” Kyungsoo pun menambahi. Dan
akhirnya, Sehun mau bercerita terhadap semua hyungnya. “Aku ingin keluar
bersama Krystal. Aku menyukainya sejak pertama kali bertemu di cafe bersama
Kyungsoo hyung. Dan nanti∙∙∙”
Sehun pun tak melanjutkan
kalimatnya. Ia takut deledek oleh para hyungnya. “Tenang saja, kami tak akan
meledekmu. Kau ingin menembaknya bukan?” Sambung Chanyeol. Chanyeol yang
notabenenya member paling romantis itu pasti tau bagaimana seorang namja akan
menyatakan perasaannya pada yeoja. Sehun pun mengangguk, ia akan menyatakan
cintanya pada Krystal hari ini.
“Oiya, Krystal sangat suka melihat
tempat yang banyak lampunya. Lebih baik, kau ajak dia ke tempat yang tinggi.
Dia pasti akan senang” Kyungsoo pun menyarankan Sehun. Para member pun menatap
Kyungsoo tak percaya. Kyungsoo bingung dengan tatapan semua membernya kecuali
Baekhyun dan Sehun. Akhirnya, kyungsoo pun menjelaskan bahwa Krystal itu
sahabatnya saat SMA. Dan semua member akhirnya mengerti. “Fighting, Sehun” Tak
lupa, Kai memberi Sehun semangat.
--Skip—
Jam empat sore, saatnya Sehun
mengajak Krystal jalan-jalan. Semuanya sudah Sehun persiapan dengan dibantu
para member. Tapi, saat Sehun hendak memacu mobilnya, Sebuah panggilan tertuju
padanya.
‘Careless
Careless, Shoot anonymous anonymous. Heartless mindless, no one who care about
me...’
“Yeoboseyo,
eomma”
“...”
“Mwo?
Dimana?”
“...”
“Ne,
aku segera kesana eomma”
Ternyata, eomma Sehun yang
menelepon. Para member yang lain ikut bertanya-tanya. Pasalnya, eomma Sehun itu
tak pernah menghubunginya kalau tak terjadi hal penting. “Sehun-ah, ada apa?
Kenapa eommamu telepon?” Kyungsoo bertanya serius pada Sehun, sedangkan yang
lain terlihat menganggukkan kepala agar Sehun bercerita. “Bilang pada manager
hyung, mungkin aku baru pulang terlambat. Kyungsoo hyung, kau temani aku ne?
Eomma juga menyuruhmu kesana.” Sehun terlihat sedikit agak panik. Semua member
juga terlihat semakin bingung, terutama Kyungsoo. Tak lama berselang, sebuah
pesan singkat terkirim untuk Sehun.
From
: 내
사 랑, Krystal
Mianhae,
Sehun. Aku ada sesuatu yang mendesak. Mingkin kita bisa lain kali. Mianhae.
Sehun tak punya waktu untuk membalas
pesan singkat itu. Ia dan Kyungsoo pun menancap gas mobilnya dengan kecepatan
yang bisa dikatakan kecepatan tinggi. Pikirannya terus mengambang. Ia terlalu
panik.
Sampai di rumah sakit, Sehun pun
langsung berlari ke UGD. Benar, eomma dan appanya telah menunggu disana. Tapi,
bukan hanya eommanya. Krystal pun juga ada disana. Sehun semakin
bertanya-tanya. “Krystal? Sedang apa kau dimari?” Sehun membuka percakapan. Krystal
bingung menjawab pertanyaan Sehun. Mereka semua hanya memandang satu sama lain.
Dokter pun segera keluar ruangan.
Mereka semua menghampiri dokter itu. “Bagaimana dok? Bagaimana?” Tanya eomma
Sehun. Matanya berkaca-kaca, menahan tangisan yang sedari tadi masih dipendam.
“Dia selalu memanggil nama Kyungie, Hun-ah, dan Krysie. Lebih baik, anda
silahkan masuk.” Jawab dokter itu. Sehun
menydari bahwa Hun-ah itu dia. Tapi, siapa Kyungie dan Krysie? Itu yang dia tak
tahu.
“Sehun, Kyungie, Krysie, sebaiknya
kalian masuk. Bukankah dokter menyuruh kalian bertiga untuk masuk? Palliwa, dia
sangat parah.” Sambung eomma Sehun. Sehun pun terbelalak karena yang dimaksud
Kyungie dan Krysie itu adalah Kyungsoo dan krystal. Sehun masih bertanya-tanya
bagaimana mereka bisa kenal satu sama lain.
[Kyungsoo
pov .]
Panggilan itu, panggilan Kyungie dan
Krysie, sudah lama aku tak mendengarnya. Nama panggilan yang menjadi sejarah
akan persahabatanku, Krystal, dan Sejun. Panggilan yang membuat rasa kasih
sayang yang tumbuh diantara kami bertiga. Panggilan yang membuat kami selalu
bersama. Tapi, semua itu sirna sudah semenjak Sejun menjadi sesosok orang yang
dingin. Ia menjadi musuhku tanpa ada yang tau apa penyebabnya. Ia selalu
menganiaya Sehun. Aku mengetahuinya saat Sehun selesai latihan. Dia selalu
merintih kesakitan. Itu juga yang semakin membuatku membencinya. Membenci
sesosok orang yang bernama Oh sejun.
Tapi, semua kebencian itu sirna
sudah. Panggilan Kyungie yang baru kudengar kembali ditelingaku itu, membuang
semua kebencian yang pernah ada. Hanya air mata yang siap terjun dari
sumbernya. Andaikan saja pelupuk mata ini sudah tak terbendung lagi, entah apa
yang akan terjadi nantinya.
“Jeonnie-ah, jebal ireonna. Ireonna
Jeonnie ah. Ireona.” Pintaku. Aku berada tepat disamping kepalanya. Berharap ia
mendengarku mendengar nama panggilan itu lagi. Mendengar rasa bersalahku yang
telah memusuhinya beberapa tahun ini. Kulihat, sehun hanya bisa menangis
memegang tangan Sejun. Sedangkan Krystal, kulihat dia sedang memeluk Sejun
sambil menangis. Aku mencoba menahan semua air mataku. Tapi semuanya sirna. Aku
hanya bisa menangis melihat Sejun yang terbaring lemah.
Aku bisa mendengar napasnya yang
memburu. Ia memulai mengerjabkan matanya. Dan sekarang, ia mulai menggerakkan
mulutnya. “Kyu..Ngie, Krys..sie. mianhae, akku melakukan ini agar kalian
membenciku. Hun-ah, maafkan hyung yang selalu menganiayamu, maafkan hyung yang
selalu memarahimu. Hyung tak ingin kau lemah. Kau harus bisa menjaga dirimu
sendiri dan orang lain. Jagalah orang yang kau cintai dan yang aku cintai. Aku
tak akan bisa menjaganya. Mianhe, jeongmal mianhae.” Ia meminta maaf kepada
kami semua. Aku semakin terisak. Aku memandanginya dengan penuh arti. Aku juga
tak tahu, penyakit apa yang ia alami selama ini.
“Jeonnie-ah, kau kuat. Kau harus
bisa melawan penyakitmu. Aku ingin kita kembali bersama seperti dulu. Bermain
di atap sekolah, hanya denganmu dan Krysie. Kau kuat Jeonnie, kau kuat.” Itulah
kata penyemangatku yang terakhir. Aku melemas, tak bisa mengeluarkan kata-kata
lagi. Kau harus kuat, Oh Sejun, kau kuat.
[Sehun
pov.]
Aku terus menangis dan menagis
sembari memegang kuat tangan Sejun hyung. Aku tau ia akan berakhir seperti ini.
Tapi, yang ku tau, seburuk apapun kondisi yang ia alami, dia selalu kuat. Aku
belum siap jika harus melepaskannya. Aku terlalu menyayanginya. Meskipun ia
sering memukulku, tapi aku tetap menyayanginya.
“Hun-ah, aku tau kau menyukai
Krystal. Dan aku juga tau, kau juga menyukai Sehun, Krys. Aku juga menyayangi
kalian. Maafkan aku, Hun. Aku tak pernah berbicara padamu bahwa aku juga
menyukai Krystal, bahkan sejak SMA. Tapi, hubunganku dengannya hanya sebatas
teman. Karena aku tak ingin seseorang mencintaiku. Kau harus menjaganya, kau
harus menjaga Krystal. Aku tak akan bisa menjaganya. Aku mengandalkanmu,
dongsaengku, Oh Sehun”
Perkataan Sejun hyung membuatku
terbelalak. Ternyata, ia juga menyukai Krystal. Entah bagaiman perasaanku saat
ini, entah sedih ataupun yang lain. Aku bisa melihat Krystal tergeletak lemah
di lantai. Begitupun dengan Kyungsoo hyung. Aku merasa sedih disaat seperti
ini. Melihatnya memnum obat saja sudah membuat hatiku teriris. Apalagi
keadaanya yang seperti ini.
“Hyung, Hyung harus kuat. Hyung
harus ada sama Sehun, appa, eomma, Krystal, dan Kyungsoo hyung. Semua
membutuhkan hyung. Hyung harus kuat, hyung harus kuat.” Runtukku sambil
menangis. Ia langsung balik menggenggam tanganku, dengan lemah. “Sehun, maafkan
hyung. Kau harus menjaga semuanya. Hyung ingin pulang. Hyung sudah lelah. Kau
jangan pernah menangis. Oiya, di laci, ada sebuah kotak. Nanti, kau bawa ke
dormmu. Ajaklah appa. Maafkan hyung, Sehun”
Tak lama, alat pendeteksi jantung
itu menunjukkan garis lurusnya. Aku segera memanggil dokter. Tapi hasilnya
nihil. Hyungku, Oh Sejun, telah meninggalkan dunia ini. Ia meninggalkanku.
Meninggalkan dongsaeng yang sangat menyayanginya. Semua yang ada disini
seketika Shock. Aku pun hampir terjatuh lemas. Tapi, appa menahanku. “Sehun,
hyungmu pasti akan sedih melihatmu seperti ini. Ia akan senang melihatmu yang
ceria. Kau harus bisa. Kau harus kuat, Sehun.”
Perkataan
appa membuatku seketika kembali kuat. Aku kembali berdiri. Aku ternsenyum
sambil memeluk Sejun hyung dan berbisik, “Selamat jalan, hyung. Kau pasti sudah
tenang. Aku akan menjadai Sehun yang ceria. Dan aku berjanji akan menjaga semua
orang yang ada disekitarku.
“Oiya.
Appa, Sejun hyung menyuruhmu ikut aku ke dorm sambil membawa kotak ini. Entah
apa isinya. Tapi, aku harus membukanya di dorm. Kyungsoo hyung, krystal, ayo
pulang. Kau jangan menangis terus, Sejun hyung pasti sedih.” Pintaku tegar.
Meskipun hatiku teriris lebih parah dari mereka semua. Tapi, aku harus bersikap
tegar. Ini demi Sejun hyung.
[author
pov]
Mereka semua akhirnya tiba di dorm. Sekitar
tengah malam. Semuanya member tampak bingung melihat Sehun datang dengan
appanya. Terlebih lagi, mereka melihat Krystal dan Kyungsoo yang masih saja
menangis.
“Sehun, ajushi, kami turut berduka
cita. Kami ikut sedih atas meninggalnya Sejun.” Suho yang notabenenya sebagai
sang leader akhirnya buka suara. Appa sehun hanya tersenyum, tapi tak bisa
mengeluarkan kata-kata lagi. “Hyung, tadi, Sejun hyung menyuruhku membuka ini
di dorm. Pasti tentu saja ia ingin kalian semua tau.” Sehun membuka kotak
pemberian Sejun. Ia tercengang karena disana ada foto semua member, ia dengan
Sehun, dan yang terakhir, foto saat ia SMA dengan Krystal dan Kyungsoo.
“Oh, ada suratnya. Aku bacakan ya”
To : Sehun, Appa, Kyungie, Krysie,
and other member EXO
Ini
adalah surat terakhirku yang bisa aku tulis dengan tanganku sendiri. Sehun, aku
minta maaf atas perlakuanku selama ini. Aku minta maaf karena aku sering
menampar, menendang atau memukulmu. Aku sadar aku salah. Tapi itu semua juga
untukmu, dongsaengku.
Appa,
maafkan aku. Aku tau aku hanya merepotkanmu selama ini. Aku juga tak ingin
melihat appa bekerja siang malam sangat keras hanya untuk pengobatanku. Aku
minta maaf appa. Aku menyayangi appa.
Kyungie,
aku juga minta maaf. Aku sadar aku yang memulai permusuhan diantara kita.
Setiap malam, aku selalu mengingat saat-saat dimana kita bersama, saat kita
menginap di sekolah, saat kita bermain di atap sekolah. Tapi, betapa bodohnya
aku yang memulai permusuhan disaat persahabatan kita semakin erat. Aku juga
tahu kau sangat menyayangi Sehun. Mungkin, surat ini dibaca saat aku sudah
tenang dialam sana. Maka, sebagai hyung, aku titip Sehun agar dia tak
kehilangan sosok hyung. Dan semua yang di ingin kan ada dalam dirimu. Kumohon,
kau jaga adikku seperti kau menjaga adikmu sendiri. aku menyayangimu, Do Kyungsoo.
Krysie,
aku juga minta maaf. Aku juga telah bersikap kasar kepadamu. Aku yang membuat
persahabatan antara aku, kau dan Kyungsoo menjadi pecah. Aku ingin mengulangi
masa-masa di SMA dulu. Hanya bertiga, tentu, hanya bertiga. Tapi, diantara
persahabatan kita, muncul suatu perasaan yang aku tak bisa menjelaskannya.
Meskipun aku menyukaimu, aku tak akan pernah menyatakan perasaan ini. Karena
aku tak ingin persahabatan kita lebih hancur. Dan aku menyadari kau menyukai
Sehun saat pertemuan kita di gang sempit itu. Aku menyayangimu, Krystal Jung.
Semua
member EXO, aku juga minta maaf. Aku selalu menyusahkan kalian. Aku selalu
membuat kalian marah. Aku juga tak tahu, kenapa aku selalu menganiaya Sehun
saat kalian memiliki schedule penting. Untuk Suho hyung, aku minta maaf. Aku
selalu menyusahkanmu dan manager hyung. Aku selalu terlibat masalah denganmu.
Mungkin, kepergianku menjadi sesuatu kebebasan bagi EXO. Aku sangat menyesal
telah melakukan ini. Tapi, aku akan berjanji untuk mendukung EXO disetiap ada
masalah apapun. Aku akan melindungi EXO diatas sana. Aku menyayangi kalian
semua, Xiumin hyung, Luhan hyung, Kris hyung, Suho hyung, Lay hyung, Baek
hyung, Chen Hyung, Yeollie hyung, Kyungie, Tao, Kai.
Untuk
Sehun, kau harus menjaga orang orang yang kau sayangi. Aku juga titip appa dan
eomma. Kau jangan kecewakan mereka. Jangan juga mengecewakan Hyungmu di EXO dan
tentunya Krystal. Karena aku juga menyayanginya semua, maku mereka kutitipkan
padamu.
Oiya, hampir lupa. Aku
minta 1 lagi dari kalian. Aku ingin, jasadku dikremasikan. Lalu dihanyutkan
disungai Han. Tentu saja bersama kalian semua, termasuk para member EXO dan
managernya sekalian jika itu memungkinkan. Aku ingin, semua dosa-dosaku pada kalian
hilang tergerus dengan indahnya sungai Han.
Kamsahamnida,
Oh
Sejun
Semua member terlihat menangis. Mata
Kyungsoo dan Krystal yang sedari tadi menangis sekarang makin membengkak. Appa
Sehun juga terlihat menyeka air mata. Tapi Sehun, malah menatap ke jendela luar
sambil tersenyum. ‘Hyung, aku akan menjaga semuanya. Aku sangat menyayangimu,
hyung. Semoga, kau tenang dialam sana’ Batin Sehun.
--2
Hari kemudian—
Hari ini, di tepi sungai Han,
terlihat beberapa orang yang menggunakan Baju hitam dan kacamat hitam. Mereka
semua terlihat sedih, bahkan beberapa ada yang menangis. “Eomma, kau sudah
ikhlas? Kau harus ikhlas, agar Sejun hyung tenang disana.” Sehun mencoba
mencari kepastian terhadap eommanya. Eommanya pun hanye mengangguk sambil
menahan tangis.
Tak lama kemudian, member EXO pun
datang dengan managernya. Sehun terlihat tampak ceria karena kedatangan mereka.
Krystal pun juga terlihat senang dengan kedatangan mereka, meskipun hatinya
saat ini sedang dilanda badai yang tak kunjung reda.
“Kalian semua, ambil abu ini. Lalu,
lempar ke sungai itu.” Pinta Tn. Oh appa Sehun. Semua pun menuruti perkataan
Tn. Oh dan langsung melemparkannya ke sungai Han. Tapi, Sehun masih membawa
kotak yang masih ada abu itu. Sebelum ia menghanyutkan kotak itu, ia mengambil
sebucket bunga matahari kesukaan Sejun. “Kuharap, kau tenang. Kami semua
menyayangimu, Oh Sejun hyung.” Tak lama kemudian, dihanyutkanlah kotak abu
bersama sebucket bunga matahari itu. Para member EXO, keluarga, dan Krystal
tampak menangis. Termasuk Sehun yang beberapa hari ini selalu tersenyum. Tak
lama, angin menghembus dengan indahnya. ‘Aku tau kau disini, Jeonni-ah’ batin
Kyungsoo yang sedari tadi telah terduduk di rerumputan pinggir sungi.
--Beberapa
tahun kemudian—
“Appa, eomma, Kajja! Katanya mau ke
thungai Han. Kajja!” Suara rengekan terdengar keras dirumah salah satu
keluarga. “Iya, ayo kita berangkat, my little angel”. Appanya pun angkat
bicara. Keluarga kecil itu pun berangkat ke sungai Han.
Sesampainya di sungai Han, terlihat
beberapa namja yang masing-masing membawa sebucket bunga matahari. “Kau sudah
datang, Sehun? Wah malaikant kecilmu mirip sekali dengan Sejun.” Kyungsoo pun
membuka suara ketika ia Sehun telah sampai di sungai Han. “Haha, memang benar
hyung, dia mirip sekali dengan Sejun Hyung.” Ungkap Sehun bersemangat.
[Krystal
pov.]
“Eomma, apa Thejun kheunabeojhi itu
orang yang baik? Kenapa dia selalu dibangga-banggakan thama Appa?” Pertanyaan
itu muncul dari Little angelku ini. Usianya memang baru tiga tahun. Tapi,
pemikirannya diatas rata-rata. “Karena, dia sangat menyayangi semua orang yang
didekatnya. Bahka, dia juga dekat dengan teman-teman appamu, Jeonnie.”
Nama anakku dan Sehun adalah Oh
Jeonnie. Nama itu kami dan member EXO yang membuatnya. Nama itu diambil dari
panggilan kesanyangan Sejun, jeoonie. Kami menggunakan nama itu untuk mengngat
kembali Sejun.
“Jeonnie-ah, ayo makan malam
sayang.” Aku mendengar suara Sehun memanggil nama anak kami. Benar, Sehun
sangat menyayangi Jeonnie. Dan aku pun juga menyayanginya.
[author
pov.]
Mereka semua sedang makan malam
bersama. Ketiga anggota keluarga itu sangat bahagia. Krystal dan Sehun pun juga
tak pernah bertengkar. Tapi, kesibukan Sehun di dunia entertaiment terkadang
membuat Sehun jarang sekali pulang. Ia harus menginap di dorm.
“Chagi-ya, kapan kau libur lama?”
Krystal membuka pembicaraan, pertanyaannya mungkin cukup didengar oleh jeonnie.
“Eummm, aku sudah hampir goodbye stage, mungkin aku akan sering menginap di
dorm.” Sehun mengerutkan wajahnya agak kesal karena kepadatannya.
Jeonnie kecil kini berhenti makan,
ia mendongakkan kepalanya sampil membanting sendoknya. “Eomma, Appa itu
theorang bintang. Pantath thaja kalau appa thibuk. Eomma bagaimana thih?” Benar
saja, Sehun yang mendengar anaknya berbicara seperti itu langsung menghentikan
makannya. Bukannya marah, tapi ekspresi yang ditujukan sama saat Sejun
membawanya ke gang sempit saat ia dikejar fans beberapa tahun lalu. Itu membuat
Sehun kembali terngiang-ngiang oleh Sejun.
Sehun langsung menghampiri Jeonnie
lalu menggendongnya. “Eomma tak salah nak, tapi memang appa sibuk. Jeonnie mau
minta appa? Biar appa beri.” Mendengar appanya akan memberi apa yang ia minta,
raut wajah jeonnie pun langsung kembali sumringah.
“Jinjja? Appa akan memberi apa yang
jeonni mau?” Jeonnie kembali bertanya tentang kebenaran appanya. Jeonnie, namja
jagoan milik Krystal dan Sehun itu memang sedikit lebih dewasa daripada
umurnya. Umurnya saja baru 4 tahun, tapi pemikirannya lebih baik daripada
umurnya.
“iya, appa akan memberinya.
Memangnya, Jeonnie mau apa?” Sehun berfikir sejenak sambil menunggu jawaban
Sehun. Krystal yang sedari tadi hanya diam sekarang mulai terkekeh kecil
melihat tingkah Appa dan anaknya itu.
Krystal berdiri dan menghampiri
keduaanggota keluarganya yang lain itu. Tanpa basa basi, jeonni langsung
mengatakan, “Appa, eomma, Jeonnie ingin punya dongthaeng. Jeonnie ingin
dongthaeng yang manis. Bolehkan?” Permintaan itu membuat Krystal dan Sehun
sukses membuat mereka cengo.
Sehun langsung mengangguk menyetujui
permintaan Jeonnie. Jeonni berteriak girang karena akan mempunya seorang adik.
Muka krystal langsung terlihat memerah saat Sehun tersenyum meliriknya.
--Skip--
Setelah menidurkan Jeonnie, Krystal
pun langsung menuju dapur untuk membuat Bubble tea. Memang, itu minuman kesukaan
Krystal dan Tao. Ia membawakannya juga untuk Sehun. Mereka berdua pun duduk di
ruang tamu.
Mereka berdua melihat drama malam
yang sangat romantis sambil meminum bubble tea yang menyatukan cinta diantara
mereka. Mereka berdua hanyut ke dalam drama itu. Sehun tak membuang kesempatan
dan langsung menarik pinggang Krystal.
“Kya!!! Apa yang kau lakukan Sehun?”
Teriak Krystal. Sehun semakin mengeratkan pelukannya pada Krystal. “Aku tau kau
lebih tua dariku, tapi panggil aku chagi dong.” Goda Sehun sambil menunjukkan
puppy eyesnya. “Yak! Chagi-ya, ap yang akan kau lakukan?” Tanya Krystal yang
langsung ditanggapi smirk oleh Sehun.
“Bukannya Jeonnie ingin adik? Hmmm,
kau mau berapa? Satu atau dua? Namja atau yeoja? Kalau aku sih ingin yeoja.”
Tanya Sehun yang membuat Krystal semakin geram dan sedikit malu.
“Kya!!!!
Dasar yadong”
END
_-***-_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar